Profil: Drs. Abdul Djamil, M.Pd; Belajarlah Terus, Tanamkan Sikap Berilmu dan Berakhlak Mulia
Posted by By editor at 22 April, at 18 : 00 PM Print
SMAdaBO-SMA 2 Bojonegoro punya Kepala Sekolah baru lho. Nmanya Drs. H.
Abdul Jamil M.Pd. Zig-Zag sangat beruntung, karena bisa melakukan wawancara khusus dengan beliau. Pesannya,
semua siswa harus giat belajar untuk masa depan. Jangan sampai belajar itu diganggu oleh apapun, termasuk
cinta. Berikut petikan wawancara Zig-Zag (ZZ) dengan Drs. H. Abdul Jamil M.Pd (PJ).
ZZ : Assalamu’alaikum pak!
PJ : Wa’alaikum salam.
ZZ : Apa sebenarnya arti dari nama bapak?
PJ : Arti nama saya sebenarnya, Abdul itu hamba dan Jamil itu bagus. Jadi kedua orang tua saya
menginginkan supaya saya menjadi anak yang baik dan bisa berperilaku yang baik.
ZZ : Pada waktu dilahirkan, apa ada peristiwa khusus waktu itu pak?
PJ : Pada waktu saya dilahirkan saya tidak tahu ada peristiwa apapun, karena orangtua saya tidak pernah
bercerita.
ZZ : Mungkin ada peristiwa bersejarah ketika bapak masih kecil, apa saja itu pak?
PJ : Ketika saya lulus SD ada peristiwa G30S PKI, lulus SLTP ada peristiwa PKI Malang dan ketika SLTA
merupakan wafatnya presiden Republik Indonesia Bapak Ir. Soekarno yang dimakamkan di Blitar.
ZZ : By the way jumlah saudara bapak berapa?
PJ : Saudara saya ada delapan orang, tetapi yang pertama, kedua, dan ketiga meninggal mendahului saya.
Jadi tinggal lima orang. Dua orang di Kedungadem, dua orang di Surabaya dan saya sendiri di Bojonegoro
sini.
ZZ : Pengalaman apa yang paling menarik menurut bapak ketika duduk di bangku sekolah dasar?
PJ : Pada waktu saya duduk di bangku SD, ujian kelulusan bukanlah ujian nasional melainkan namanya ujian
negara yang soal-soalnya dibuat oleh Negara. Dimana ketika kelulusan SD, saya tidak lulus ujian tetapi
mendapatkan ijazah untuk melanjutkan ke SLTP.
ZZ : Tapia apa ada ketentuan lain ketika lulus dari bangku Sekolah Dasar?
PJ : Ada. Pada waktu saya SD kan belum ada penerapan lulus umur berapa. Nah ketika itu saya lahir pada
tahun 1954. Saya disuruh memegang telinga kiri dengan tangan kanan. Jika tangan kanan saya sampai berarti
dianggap sudah besar. Tapi karena saya tidak dapat mencapainya jadi tahun kelahiran saya di ijazah dibuat
tahun 1952, lebih tua dua tahun.
ZZ : Lalu bagaimana dengan pengalaman bapak ketika SLTP?
PJ : Pada saat saya SLTP goncangannya partai politik yaitu banyak munculnya organisasi massa. Pada waktu
saya SLTP, ujian negara saya juga tidak lulus.
ZZ : Lantas bagaimana perasaan bapak ketika tidak lulus dua kali?
PJ : Tidak apa-apa, karena dari sekolah itu banyak yang tidak lulus dari sekitar 40 siswa yang lulus
hanya 4 siswa. Jadi senang tidak lulus karena banyak temannya.
ZZ : Saat di SLTP bapak mengikuti ekstrakurikuler apa?
PJ : Saya mengikuti ekstrakurikuler mukhadarah yaitu pidato di depan umun selama 30 menit. Boleh
menggunakan Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris maupun Bahasa Jawa.
ZZ : Apa yang bapak dapatkan dari ekstrakurikuler pidato tersebut?
PJ : Untuk melatih percaya diri, sehingga bisa menjadi bekal untuk menghadapi orang banyak.
ZZ : Setelah bapak dari SLTP Kedungadem mengapa bapak pindah ke luar kota untuk melanjutkan ke jenjang
SLTA?
PJ : Waktu saya tidak lulus dari SLTP sama juga saya mendapatkan ijazah untuk melanjutkan ke SLTA karena
saya ikut ujian kelas SLTP. Karena tidak semua sekolah bisa menampung siswa yang tidak lulus SLTP, saya ikut
PGA SLTP. Tapi lantaran di Bojonegoro tidak ada PGA, jadi saya melanjutkan ke Malang yaitu PGA Muhammadiyah
Malang. Jika ingin sekolah di Bojonegoro saya harus menunggu satu tahun lagi dan itu tidak saya
kehendaki.
ZZ : Pengalaman yang tidak bisa bapak lupakan ketika di bangku SLTA?
PJ : Kebetulan pada saat saya SLTA, saya menjabat sebagai ketua OSIS disana. Yach lumayan lah punya
pengalaman daripada tidak sama sekali. Selain itu juga karena bimbingan guru saya. Pernah pada waktu Idul
Adha, saya ini paling takut dengan andong tapi karena saya harus beli kambing di pasar blimbing, seumur
hidup saya bau kali ini saya berani naik andong. Menegangkannya lagi, kudanya “degar” mungkin tahu kalau
saya takut.
ZZ : Jadi bapak baru pertama kali saat itu naik andong?
PJ : Iya. Karena saya benar-benar takut dengan andong.
ZZ : Ketika bapak SLTA cinta pertamanya siapa pak?
PJ : Cinta pertama saya, waduh siapa ya? Saya ceritakan tentang gaya pacaran jaman dulu saja ya. Pacaran
dulu tidak seperti sekarang ini. Dulu teman di SLTA saya bilang gini, “nanti itu jadi pacarmu”. Ketemunya ya
hanya di aula, jika dia ingin bertemu dengan saya dia cuma bilang nanti saya nyanyi. Ternyata dia menyanyi
lagu yang judulnya “bunga flamboyant”, membuat saya sampai sekarang ingat dengan lagu itu.
ZZ : Saat pertama kali bapak mengajar dimana?
PJ : Saya mengajar di SD Kedewan Kasiman pada tahun 1980
ZZ : Lantas bagaimana perasaan bapak ketika pertama kali mengajar?
PJ : Nervous pasti. Tapi ada suatu kebanggaan tersendiri yang saya rasakan karena saya berpikir pasti
murid-murid menghormati gurunya.
ZZ : Setelah itu bapak mengajar dimana saja?
PJ : Setelah itu saya mengajar di SLTA SPG Jombang pada 1 Maret 1983, kemudian saya mengajukan mutasi SPG
di Bojonegoro yaitu rasionalisasi atau penghapusan SPG menjadi SMA 4. Pada waktu itu saya menjadi guru
senior di sana sehingga pada tahun 1994 saya menjadi wakil kepala sekolah SMA 4. Pada tahun 1997 saya
menjadi Kepala Sekolah SMA Negeri Padangan merangkap juga di Ngraho dan Kasiman selama 5-6 tahun. Tahun 1996
di SMA Sugihwaras dan sekarang 2010 di SMA Negeri 2 Bojonegoro.
ZZ : Berarti sudah 30 tahun bapak bergelut di dunia pendidikan, dari swasta pindah ke negeri perasaan
bapak bagaimana?
PJ : Perasaan saya ketika sudah pindah ke Negeri lain lagi, karena ketika sudah dipindah itu saya sudah
memiliki bahan yang cukup untuk mengajar dan juga sudah punya banyak pengalaman dalam menghadapi
murid.
ZZ : Pada waktu kuliah bapak mengambil jurusan apa?
PJ : Pada waktu S1 saya mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam dan S2 mengambil jurusan Teknologi
Pendidikan. Jadi antara kedua jurusan tersebut sangat berkaitan, yaitu bagaimana agama menurut pendidikan
dan juga bagaimana pendidikan menurut agama.
ZZ : Ketika bapak menjadi seorang guru swasta dan negeri apakah bapak mengajar semua mata
pelajaran?
PJ : Iya. Waktu masih SPG saya mengajar semua mata pelajaran di SD karena pelajaran SD masih mudah
dipelajari. Tapi ketika masuk di sekolah negeri, saya hanya mengajar pendidikan agama Islam saja. Pernah
juga waktu menjadi guru di SLTA saya mengajar Bahasa Indonesia. Karena kan Bahasa Indonesia mudah, yaitu
bahasa yang sudah kita kenal sehari-hari.
ZZ : Sebenarnya apa sich cita-cita bapak sebelum menjadi seorang guru?
PJ : Ketika SLTA saya memiliki cita-cita sebagai seorang sopir, karena dulu orang yang menjadi sopir dan
mempunyai kendaraan sudah merupakan yang palin kaya. Sedangkan jika guru gajinya per bulan hanya Rp16.900.
Menjadi sopir per hari bisa mecapai Rp40.000. Jadi penghasilan sopir per bulan lebih besar dibandingkan
dengan seorang guru.
ZZ : Apakah ada kegiatan yang bapak lakukan selain menjadi guru?
PJ : Selain mengajar saya juga bekerja serabutan yang penting halal. Contohnya jual buku LKS dan cetak
mencetak. Bisnis kayu juga pernah tapi tidak secara langsung.
ZZ : Bapak kan termasuk guru senior. Pesan bapak untuk guru-guru yang lain bagaimana?
PJ : Pesan saya menjadi guru haruslah konsisten. Yaitu konsisten dalam profesional menjadi guru,
transformasi dengan etika yang bagus. Karena murid merupakan tanggungjawab dari seorang guru.
ZZ : Dari pesan di atas pasti bapak memiliki prinsip hidup yang menarik, apa itu pak?
PJ : 1. Senyum
2. Ibadah. Karena ibadah merupakan hal yang paling utama, yaitu mengungkapkan senyum dalam arti ibadah.
Karena ibadah itu ada yang mahdhoh dan ghoiru mahdhoh, Mahdhoh ada ketentuan khusus dengan Tuhan dan yang
ghoiru mahdoh misalnya berhubungan dengan profesi.
3. Istiqomah yaitu tidak goyah dengan keadaan.
ZZ : Visi misi bapak ke depan untuk SMAdaBo?
PJ : Melanjutkan yang ada karena visi misi kan tidak boleh diubah-ubah. Hakikatnya kecerdasan dan
berakhlak mulia karena dalam bangsa Indonesia harus ditanamkan sikap berilmu dan berakhlak mulia.
ZZ : Ini yang terakhir pak, apa pesan bapak untuk siswa-siswi SMAdaBo?
PJ : Utamakan belajar terlebih dahulu, sekolah dulu. Katakanlah cinta boleh tapi merupakan bagian dari
belajar. Bukan belajar sebagian dari cinta. Karena prinsipnya semua orang ada jodohnya tergantung kita mau
menerima atau tidak.
BIODATA
Nama Lengkap:
Drs. H. Abdul Jamil M.Pd
Tempat Tanggal Lahir:
Bojonegoro, 13 April 1952
Alamat:
Jl. Dr. Suharso gg. SDN mojokampung no.35
Hoby:
Tenis
Makanan Favorit:
Semua masakan
Minuman Favorit:
Air putih
Nama Istri:
Hj. Nur Hidayah
Pekerjaan Istri:
Seksi Perencanaan di PERHUTANI
Nama Anak:
1. Mitha Widyasofi, SE.
2. Dody Ardiansyah, ST.
Riwayat Pendidikan:
SD Kepohkidul Kedungadem
SLTP 1 Kedungadem
SLTA Malang
S1 : Universitas Muhammadiyah Malang
S2 : Universitas Adibuana Surabaya
Related Posts
-
Profil: M. Taufiqur Rahman, S.Psi, Pilih Gaya Mengajar Dengan Humor
~ Profil
Guru
8 Mar, at 23 : 27 PM
-
Profil: Dra. Sri Kuspartinah, Tak Ada Kata Putus Asa, Belajar, Berdoa Sepanjang
Masa
~ Profil
Guru
21 Jul, at 09 : 25 AM
-
Profil: Drs. M. Mucshin, Guru Teladan Kab. Bojonegoro
~ Profil
Guru
16 Mar, at 16 : 30 PM
-
Profil: Khoirul Anam, S.Pd. M.Pd, sosok pekerja keras
~ Profil
Guru
18 Jun, at 23 : 00 PM
majalahdinding, 11 months ago
Ass Wr Wb. Salam kenal. Salut webnya, kontennya ok punya. Boleh dong dikirim juga tulisannya ke majalahdinding.com. Web ini khusus menampung kreativitas pelajar Indonesia. Salam